#POV: First Medium-nya Si Paling Lifelong Learner

Caesario Kisty
3 min readMar 12, 2022

--

Photo by Ian Schneider on Unsplash

Heyyoo readers! Kita kenalan dulu kali yaa, nama aku Caesario Oktanto Kisty, lebih sering dipanggil Caesar. Saat tulisan ini dibuat, aku seorang Student Advisor di salah satu Perguruan Tinggi Kedinasan. Kebetulannya, aku juga lulusan dari kampus tersebut beberapa waktu silam, dan officially graduated di jurusan Teknik Kriptografi.

In my first Medium here, aku mau spoiler beberapa topik yang lagi senang-senangnya aku pelajarin, dan akan menjadi topik tulisan-tulisan di Medium aku berikutnya. Soalnya hobiku yang paling teratas yaitu, Belajar dan Mengajar. Selainnya, aku suka main Sepak bola, Bridge, dan gim Football Manager. Okee cukup intermezonya, kita balik ke pembahasan awal.

Selain karena hobi, kalo diperhatiin beberapa topik berikut ini memang sedang naik daun beberapa waktu kebelakang, bahkan mungkin punya potensi beberapa waktu kedepan untuk menjadi field study yang paling banyak dicari. Apa aja itu?

Statistical Thinking

Satu-satunya yang pasti di dunia ini yaitu ketidakpastian itu sendiri. Namun demikian, tidak jarang kita harus mampu membuat sebuah keputusan di tengah ketidakpastian. Oleh karenanya, kita dituntut untuk mampu meng-capture apa yang sebenarnya terjadi dibalik itu semua, dengan pendekatan tertentu, sehingga paling tidak kita bisa memperoleh representasi informasi/pengetahuan yang mendekati kepada misteri ketidakpastian tersebut. Itu sebab mengapa di statistika kita mengenal Populasi dan Sample.

Sewaktu belajar statistika di bangku sekolah dan kuliah, aku merasa hanya fokus tentang pemahaman konsep/formula sebatas teori dan terapannya pada kasus-kasus tertentu aja (misal randomness testing sebuah algoritma kriptografi), dan rasanya kok ya susah banget yaa. Tapi ketika mempelajarinya kembali di kursi ruang kerja, aku mulai bisa memahami konsep/formulanya dalam ruang implementasi yang relate dengan daily activity, khususnya dalam konteks decision making. Sedemikian sehingga, aku jadi merasa lebih mudah dari sebelumnya ketika memahami beberapa konsep tentang statistika. Dan semakin terbuka beberapa Unlocked Concept tentang statistika, aku semakin menyadari bahwa aku belum banyak memahami apa-apa. Itu menjadi alasanku untuk tetap belajar statistika, dan semoga bisa juga sharing di Medium ini apa yang udah aku pelajari .

Data Science

Familiar dengan istilah Data-driven Organization? Menurutku istilah tersebut merupakan kombinasi yang sempurna antara Statistical Thinking dan Managing the Quality of Data. Kok kenapa Quality of Data? Karena salah satu prinsip dari Data Science yaitu “Garbage in, Garbage Out”.

Aku belajar Data Science ini pun otodidak, salah satu pemicunya karena berangkat dari “ketidakcocokan” beberapa decision making di kantor. Kemudian aku mulai coba ambil beberapa Online Course tentang Data Science, seperti di Udemy, Analytic Vidhya, DQLab, dan Coursera. Selain itu juga iseng baca artikel yang berkaitan seperti di Towards Data Science dan Medium (Data Folks Indonesia). Kemudian baru aku coba hands on mengolah data yang open source, untuk feels the experience. My first handcraft, aku bikin Analisis Sentimen terhadap pertanyaan terbuka pada survey kepuasan pengguna layanan. Kemudian aku juga mencoba untuk revealing real performance dari team Service Operation, dengan menganalisa data transaksi antara request by user dan approval by our team. Dan terus sampai hari ini tulisan ini dibuat dan semoga sampai suatu hari kemudian saat nanti kalian masih baca tulisan ini, aku terus belajar Data Science dan hal yang berkaitan lainnya. Selain itu, tentunya for practical purpose, aku juga akan coba sharing beberapa projek iseng sederhana yang aku buat.

Blockchain Engineering

Kalo kalian baca ini di masa depan, inget ga awal tahun 2022 istilah NFT di Indonesia semakin banyak dikenal setelah adanya fenomena “Ghozali Everyday”. Terus banyak artis pada bikin koin-koin Crypto, dengan jargon-jargon “To the moon…” -nya. Padahal semua istilah itu bukan sesuatu barang baru di waktu itu.

Memang semua itu merupakan diantara wujud nyata dari teknologi Blockchain. Tapi percayalah, Blockchain lebih daripada itu. Melalui konsep Decentralized nya, aku melihat potensi disrupsi dari teknologi ini tidak hanya berpengaruh pada level “How people behave in a digital environment”. Mungkin juga pengaruhnya bisa sampai pada level life paradigm dan ideologi (?). Tentunya itu merupakan sebuah hipotesis yang harus diuji.

Walaupun aku punya background di bidang Cryptography, sejujurnya aku juga baru mau akan mulai lagi mendalami teknologi ini. See you in my next article.

Tiga topik di atas bisa dibilang hanya besaran dari hal-hal yang akan aku pelajari dan bagikan di Medium, yang kebetulan saat ini sedang menjadi prioritas bagiku untuk dipelajari. Namun demikian, seiring berjalannya waktu aku bakal pelajari dan bagikan selain dari topik di atas. Untuk sementara segini dulu yaa debut di Medium.

Senang belajar bersama kalian, terima kasih :)

--

--

No responses yet